Pengendalian Sosial
Pengertian Pengendalian Sosial
Sebagai
makhluk sosial, manusia hidup bersama orang lain. Dalam hidup bersama, tentu
seorang manusia tidak dapat bertindak seenaknya. Norma meletakkan pedoman dasar
bagaimana manusia memainkan perannya dan bagaimana manusia berhubungan dengan
sesamanya. Akan tetapi sering terjadi norma-norma itu tidak diindahkan. Terjadi
berbagai penyimpangan sosial. Akibatnya, timbul kekacauan dalam masyarakat.
Pengendalian sosial (social control) merupakan proses yang bertujuan agar masyarakat
mematuhi norma dan nilai sosial yang ada dalam masyarakatnya. Read more : pengertian pengendalian sosial
Dengan pengendalian sosial, terciptalah masyarakat yang teratur. Di dalam masyarakat yang teratur, setiap warganya menjalankan peran sesuai dengan harapan masyarakat.
Read more: PENGENDALIAN SOSIAL >> Pengertian dan Cara Pengendalian Sosial | belajarpsikologi.com
Mengidentifikasi bentuk-bentuk pengendalian
penyimpangan sosial
Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
Banyak sekali
bentuk-bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah
terjadinya perilaku menyimpang. Di antaranya adalah gosip, teguran,
sanksi/hukuman, pendidikan, dan agama.
1. Gosip
Gosip
sering juga diistilahkan dengan desas-desus. Gosip merupakan memperbincangkan
perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang tanpa didukung oleh fakta yang
jelas. Gosip tidak dapat diketahui secara terbuka, terlebih-lebih oleh orang
yang merupakan objek gosip. Namun demikian gosip dapat menyebar dari mulut ke
mulut sehingga hampir seluruh anggota masyarakat tahu dan terlibat dalam gosip.
Misalnya gosip tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Si A dengan Si B.
gosip seperti ini dalam waktu singkat akan segera menyebar. Warga masyarakat
yang telah mendengar gosip tertentu akan terpengaruh dan bersikap sinis kepada
orang yang digosipkan. Karena sifatnya yang laten, biasanya orang sangat
menjaga agar tidak menjadi objek gosip.
2. Teguran
Teguran
biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau
sekelompok orang yang dianggap melanggar etika dan/atau mengganggu kenyamanan
warga masyarakat. Teguran merupakan kritik sosial yang dilakukan secara
langsung dan terbuka sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang
telah diperbuat. Di dalam tradisi masyarakat kita teguran merupakan suatu hal
yang tidak aneh lagi. Misalnya teguran terhadap sekelompok pemuda yang begadang
sampai larut malam sambil membuat kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga
yang sedang tidur, teguran yang dilakukan oleh guru kepada pelajar yang sering
meninggalkan pelajaran, dan lain sebagainya.
3. Sanksi/Hukuman
Pada
dasarnya sanksi atau hukuman merupakan imbalan yang bersifat negatif yang
diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang dianggap telah melakukan
perilaku menyimpang. Misalnya pemecatan yang dilakukan terhadap polisi yang
terbukti telah mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan lain sebagainya.
Adapun manfaat dari sanksi atau hukuman antara lain adalah: (1) untuk menyadarkan
seseorang atau sekelompok orang terhadap penyimpangan yang telah dilakukan
sehingga tidak akan mengulanginya lagi, dan (2) sebagai peringatan kepada warga
masyarakat lain agar tidak melakukan penyimpangan.
4. Pendidikan
Pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mencapai taraf kedewasaan.
Melalui pendidikanlah seseorang mengetahui, memahami, dan sekaligus
mempraktekkan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah
masyarakat.
5. Agama
Agama
mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga hubungan baik antara
manusia dengan sesama manusia, antara manusia dengan makhluk lain, dan antara
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan yang baik dapat dibina dengan cara
menjalankan segala perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
Melalui agama ditanamkan keyakinan bahwa melaksanakan perintah Tuhan merupakan
perbuatan baik yang akan mendatangkan pahala. Sebaliknya, melanggar larangan
Tuhan merupakan perbuatan dosa yang akan mendatangkan siksa. Dengan keyakinan
seperti ini, maka agama memegang peranan yang sangat penting dalam mengontrol
perilaku kehidupan manusia.
Menjelaskan tahap-tahap pengendalian sosial
Tahapan Pengendalian Sosial
Sebagai suatu proses, pengendalian sosial yang berlaku di masyarakat dapat dibedakan menjadi berikut ini.1. Tahap Sosialisasi atau Pengenalan
Tahap sosialisasi atau pengenalan merupakan tahap awal proses pengendalian sosial. Pada tahap ini, masyarakat dikenalkan pada bentuk-bentuk penyimpangan sosial beserta sanksi-sanksinya. Pengenalan tersebut dimaksudkan agar masyarakat menyadari efek dan sanksi yang akan diterimanya bila mereka melakukan suatu tindakan penyimpangan sosial. Di dalam hal ini, tahap sosialisasi bersifat preventif yang bertujuan mencegah perilaku penyimpangan sosial.2. Tahap Penekanan Sosial
Tahap penekanan sosial dilakukan untuk mendukung terciptanya kondisi sosial yang stabil. Pada tahap ini telah disertai dengan pelaksanaan sanksi atau hukuman kepada para pelaku tindakan penyimpangan. Dengan adanya sanksi yang menekan tersebut, diharapkan masyarakat segan dan tidak mau melakukan berbagai perbuatan yang menyimpang.3. Tahap Pendekatan Kekuasaan/Kekuatan
Pada tahap ini, terlihat adanya pihak pelaku pengendalian sosial dan pihak yang dikendalikan. Tahap ini dilakukan jika tahap-tahap yang lain tidak mampu mengarahkan tingkah laku manusia sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku. Berdasarkan pelakunya, tahap pendekatan kekuasaan atau kekuatan ini dapat dibedakan, menjadi berikut ini.a. Pengendalian kelompok terhadap kelompok; misalnya anggota Kepolisian Sektor Pasanggrahan Jakarta Selatan mengawasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan Pasanggrahan.
b. Pengendalian kelompok terhadap anggotanya; misalnya bapak/ibu guru di sekolah mengendalikan dan membimbing siswa/siswi yang belajar di sekolah itu.
c. Pengendalian pribadi terhadap pribadi lain; misalnya seorang ayah yang mendidik dan merawat anaknya, atau seorang kakak yang menjaga adiknya.
Mendeskripsikan macam-macam pengendalian sosial
Macam-Macam / Jenis-Jenis Cara Pengendalian Sosial
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat :
1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.
3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contoh seperti main hakim sendiri.
Soal Latihan
1.
Apa pengertian dari pengendalian
sosial ?
2.
Berilah tanda √ pada kolom yang
sesuai !
No | Kisah | Gosip | Teguran | Hukuman | Pendidikan | Agama |
1 | Armanto dihukum penjara karena menjadi pengedar narkoba | |||||
2 | Bu Dani menjadi pembicaraan tetangga karena sering berganti pasangan | |||||
3 | Abdullah tidak berani mencuri karena takut dosa | |||||
4 | Marwan dilarang membawa HP oleh gurunya | |||||
5 | Misnu dilarang warga RT 31 menaiki motor ketika masuk gang |
3.
Jelaskan menurut pendapatmu tentang tahap
sosialisasi!
4.
Jelaskan tentang tahap penekanan sosial
dalam pengendalian sosial!
5.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam
pengendalian sosial!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar